JL.Tentara Pelajar,No.48,Kompleks Islamic Centre,Kembaran,Kebumen. Phone : 0287-386709

Selasa, 17 Maret 2015

Metode Pembentukkan Akhlak Anak

Menurut Abudin Nata Metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara. Jadi metode dapat diartikan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatau tujuan.
Untuk membentuk karakter yang baik pada diri anak, maka dapat dibutuhkan metode untuk pembentukkan akhlak yang muaranya pada pendidikan itu sendiri. Berikut ini beberapa metode untuk pembentukkan akhlak anak.
1.    Pendidikan dengan keteladanan.
Pendidikan dengan keteladanan adalah pendidikan dengan cara memberikan conto-contoh yang konkret pada anak. Metode ini diterapkan agar para orang tua dapat memberikan contoh kepada anak seperti shalat berjama’ah, mengaji, berbicara sopan/pelan, menghargai/ menghormati satu sama lain, menunjukkan sikap disiplin dalam bekerja, berpakaian rapi dan lain-lain.
Dengan keteladanan ini anak akan melihat, mendengar, menirukan, menyesuaikan serta terlibat dalam pelaksaannya. Hal ini dapat menanamkan nilai-nilai agama dalam pribadi anak tidak hanya memberi pengertian dan pemahaman melainkan dibutuhkan contoh-contoh yang konkret dari orang tua itu sendiri. Sehingga anak akan terbawa dan secara tidak langsung anak akan meniru apa yang dikerjakan oleh orang tua.
2.    Pendidikan dengan pembiasaan.
Menurut Ahmad Amin pembiasaan adalah perbuatan bila berulang-ulang menjadi mudah dikerjakan.
Dalam pembentukkan akhlak, metode pembiasaan merupakan metode efektif dalam mendidik anak. Pembiasaan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya akan menjadi mudah bagi anak tersebut untuk melakukan kebiasaannya. Karena tanpa latihan dan pengamalan yang dibiasakan maka akan sulit bagi anak untuk melaksanakannya. Untuk itu orang tua dapat membiasakan anak untuk melalukan pekerjaan yang baik sesuai dengan apa yang dituntunkan Rasullullah saw, karena pada hakikatnya suatu perbuatan akan menjadi sebuah kebiasaan yang akan mengakar pada pribadi anak.
3.    Pendidikan dengan nasehat.
Nasehat adalah memberi pelajaran aklak terpuji serta memotivasi pelaksanaannya dan menjelaskan akhlak tercela serta memperingatkannya atau meningkatkan kebaikan dengan apa-apa yang melembutkan hati.
Nasehat dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya yaitu dengan cerita, humor, perumpamaan, memperagakan tangan, memperagakan gambar dan amalan praktis.
Nasehat yang dituturkan orang tua harus menggunakan bahasa yang baik dan halus karena akan melatih anak dalam pemakaian bahasa yang baik.
Penggunaan metode ini tujuannya untuk kesadaran orang yang dinasehati agar insyaf . Dan perlu diterapkan kepada anak, sehingga ketika ada anak yang melakukan kesalahan, orang tua dapat menasehatinya dengan bijaksana dan diarahkan kepada yang baik. Sehingga anak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
4.    Pendidikan dengan perhatian.
Menurut Abdullah Nashih Ulwan pendidikan dengan perhatian adalah senantiasa mencurahkan perhatian penuh dengan mengikuti perkembangan aspek akidah dan moral anak, mengawasi dan memperhatikan kesiapan mental dan sosial, di samping selalu bertanya situasi pendidikan jasmani dan kemampuan ilmiahnya.
Memberikan perhatian pada anak merupakan salah satu tindakan utama untuk mencegah dan menghentikkan perilaku buruk anak. Metode ini digunakan agar anak tidak terjerumus dalam jurang kemaksiatan. Jadi dengan memberikan perhatian dan pengawasan yang cukup pada anak, maka peilaku buruk akan berkurang.
Melalui tulisan ini yang saya ambil dari berbagai sumber, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi orang tua dalam mendidik anak agar putra-putri kita semua memiliki akhlak yang mulia. Amin.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar