JL.Tentara Pelajar,No.48,Kompleks Islamic Centre,Kembaran,Kebumen. Phone : 0287-386709

Selasa, 24 Maret 2015

Empat Dirham dan Empat Doa

S
uatu hari ada seorang pemabuk mengundang pesta sekelompok sahabatnya. Mereka pun duduk, kemudian si pemabuk memanggil budaknya, dan menyerahkan uang empat dirham kepada budaknya agar membeli buah-buahan untuk jamuan bagi teman-temannya. Di tengah-tengah perjalanan, si pembantu melewati majelis ulama yang zuhud, yakni Manshur bin Ammar yang sedang memintakan sesuatu bagi seseorang yang fakir. Beliau berkata: “Barangsiapa memberikan empat dirham kepadanya. Maka aku akan mendoakan empat hal kepadanya.”
     Maka budak tersebut memberikan empat dirham yang dibawanya. Lalu Manshur bin Ammar bertanya, “Doa apa yang Anda inginkan?” Lalu ia menjawab, “Pertama, saya mempunyai majikan yang bengis. Saya ingin merdeka dan bebas darinya. Kedua, saya ingin Allah swt menggantikan empat dirham untukku. Ketiga, saya ingin Allah menerima taubat majikan saya. Keempat, saya ingin Allah swt memberikan ampunan untukku, untuk majikanku, untukmu, dan orang-orang yang hadir di sana.” Kemudian Manshur mendoakannya.
       Pembantu itu pun berlalu dan kembali kepada majikannya yang gemar menghardiknya. Majikannya bertanya kepadanya, “Mengapa kamu terlambat dan mana buahnya?” Lantas ia menceritakan bahwa ia telah bertemu sang ahli zuhud bernama Manshur dan bagaimana ia telah memberikan empat dirham kepadanya sebagai imbalan doa. Maka, amarah sang majikan pun redam. Ia bertanya, “Apa yang engkau mohonkan kepada
Allah? “ ia menjawab, “saya mohon untuk diriku agar saya dibebaskan dari perbudakan.” Lantas majikannya berkata, “Sungguh,saya telah memerdekakanmu. Kamu sekarang merdeka karena Allah. Apa do’amu yang kedua? ”ia menjawab, Saya memohon agar Allah menggantikan empat dirham buatku. Majikannya berkata, “Bagimu empat dirham. Apa doa’mu yang ketiga?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah menerima taubatmu.” Lantas si majikan menundukkan kepalanya, menangis, dan menyingkirkan gelas-gelas arak dengan kedua tangannya dan memecahkannya. Lalu ia berkata, “Saya bertaubat kepada Allah. Saya tidak akan mengulanginya lagi selamanya. Lalu apa doamu yang keempat?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah memberikan ampunan untukku, untukmu, dan orang-orang yang hadir disini.” Sang majikan berkata, “Yang ini bukan wewenangku. Ini adalah wewenang Dzat Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

       Ketika sang majikan tidur pada malam harinya, ia mendengar suara yang mengatakan, “Engkau telah melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan. Sungguh, Allah telah memberikan ampunan kepadamu, si pelayan, Manshur bin Ammar, dan semua orang-orang yang hadir.” (Ar- risalah al –Qusyairiyah, oleh Abdul Kariem bin Hawzan)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar