Apa yang begitu dikuatkan dalam hidup berkeluarga?
Ada banyak jawaban. Salah satunya, keselamatan anggota keluarga.
Ayah dan juga ibu mengatur seluruh aktivitas
sedemikian rupa agar keselamatan keluarga dapat terjaga dengan baik. Benda-benda
bahaya disingkirkan, kendaraan dirawat dan dilengkapi dengan sistem pengaman,
serta pergerakan anggota keluarga diawasi. Seluruhnya dalam rangka memastikan
bahwa setiap anggota keluarga dalam posisi aman serta selamat.
Pertanyaan yang diajukan kemudian adalah bagaimana
ayah dan ibu memperhatikan keselamatan putra putri dari bahaya yang ada di
akherat sana? Ayah dan ibu tentu akan bekerja lebih keras lagi, agar semuanya
selamat di akherat sana.
Ayah dan ibu akan bekerja keras membangunkan putra
putri untuk shalat Shubuh (shalat ini sangat berat untuk putra putri ya?); ayah
dan ibu juga akan meluangkan waktu sedemikian rupa untuk menemani putra putri mengaji,
baik mengajari langsung maupun lewat bantuan guru; ayah dan ibu juga akan
terbiasa bangun tengah malam, bermunajat agar Allah Ta’ala memudahkan segala
urusan anggota keluarga, dunia serta akherat.
Ayah dan ibu meyakini bahwa keselamatan akherat
adalah prioritas. Bahkan, dengan bekerja keras mengamankan akherat, ayah dan
ibu yakin kesuksesan duniawi akan mudah teraih. Sehingga ayah dan ibu terus
belajar. Bukan hanya ilmu agama, tapi seluruh ilmu yang berkaitan dengan
keluarga, semuanya dipelajari. Lama-kelamaan, keluarga mengalami pengembangan
kualitas yang luar biasa. Penuh ketaatan, cerdas, tangkas, dan solutif
merupakan profil baru yang dimiliki anggota keluarga.
Ayah dan ibu merupakan sosok yang
penuh harapan kebaikan. Selalu ada kebaikan yang lahir dari keduanya. Tutur
katanya santun dan tenang, gerak-geriknya juga tenang –jauh dari ketergesaan,
sosialisasi dengan orang lain penuh kebaikan.
Ayah dan ibu merupakan sosok inspiratif. Putra putri
akan senantiasa teringat, mendoakan, dan juga mengalirkan pahala amalan shaleh
untuk ayah dan ibu. Selalu ada tempat di hati untuk keduanya. Wallahu a’lam
bishshawab. (Fu'ad Fahrudin)
0 komentar:
Posting Komentar