Pendidik Berkualitas

Menjadi seorang pendidik adalah salah satu pekerjaan mulia. Dari tugas ini kita bukan hanya mengantarkan anak-anak didik tumbuh menjadi seorang anak yang pandai dan memiliki keahlian dan ketrampilan akan tetapi seorang pendidik juga dituntut agar bisa menanamkan akhlak-akhlak mulia dari pembiasan baik serta penguatan karakter positif di setiap kegiatan yang dilakukan anak di sekolah. Untuk itu bukan tugas yang ringan menjadi seorang pendidik. Diperlukan totalitas, keikhlasan, kesabaran dan kemampuan serta kemauan yang kuat untuk mampu mengembangkan diri menjadi seorang pendidik yang baik.

Dalam hal ini, saya membedakan makna guru sebagai pendidik, dan guru sebagai pengajar. Banyak hal yang harus dipersiapkan seorang pendidik dalam mengajar, mulai dari persiapan administrasi seperti RPP, penilaian, LK, media pembelajaran dan lain-lain.

Seorang guru juga harus memiliki persiapan mental, fisik (termasuk hati) yang baik. Mengapa ?? Aura semangat seorang guru yang baik akan mampu memberikan energi positif murid untuk  lebih antusias dalam belajar. Bayangkan jika seorang guru yang sudah siap dan perfect dalam persiapannya, bervariasi dalam metode pembelajarannya, menguasai banyak teori pendidikan tapi menganggap bahwa mengajar hanyalah sebuah rutinitas pekerjaan hidup, sebatas tanggungjawab duniawi maka bisa jadi pembelajaran yang diterima anak  menjadi biasa-biasa saja, kering, dan kurang bermakna. Seperti berita sekilas info yang hanya didengar sesaat dan hilang dalam sekejap.

Bisa dikatakan sebagus apapun rencana kegiatan pembelajaran yang baik namun jika tidak diiringi semangat ruhiyah yang datang dari keihlasan dan kecintaan karena bersemangat menuai amal shaleh dan beribadah maka hasil yang didapatkan anak biasa-biasa saja, sulit untuk menyentuh hati anak, dan keberkahan untuk bagi gurunya sendiripun  tidak akan terasa.

Faktor keberhasilan seorang guru bisa ditentukan dari faktor intern dan ekstern. Guru yang baik adalah guru yang memahami dan menguasai teori pembelajaran yang diusung oleh para ahli pendidikan baik dari sisi psikologinya, metodenya, segi perkembangan ilmu pengetahuan sampai teori yang membahas tahap tumbuh perkembangan anak, teori sikap dan  teori-teori pendidikan lainnya dengan baik. Seorang guru juga dituntut untuk matang dalam perencanaan, lihai dalam menguasai masalah yang terjadi di kelas mampu menjadi teladan dan panutan bagi anak didiknya. Tapi apakah semua itu cukup untuk menjadi pendidik yang ideal dan berkualitas?

Menurut saya, menjadi seorang pendidik yang berkualitas bukan hanya sekedar mempersiapkan hal-hal dhohir (yang tampak) dan memberikan pijakan penguatan karakter anak didik tapi juga harus mempersiapkan hal yang tidak terlihat keberadaannya yaitu ketetapan HATI untuk...

·         bagaimana kita bisa memenuhi hati untuk selalu penuh cinta untuk semua anak tanpa terkecuali,

·         ikhlas  menerima yang kurang dari mereka,

·         bersabar  dengan segala kondisi kekurangnyamanan,

·         istiqomah menjaga semangat berdakwah menyampaikan nilai-nilai Islam dalam materi pembelajaran untuk bekal kehidupan anak-anak dunia akherat.